pembekuan darah

http://www.youtube.com/watch?feature=player_embedded&v=--bZUeb83uU#action=share

Sabtu, 02 Maret 2013

ILMU KEPERAWATAN DASAR I (UTS)


TUGAS UTS

  1). pilih teori keperawatan dan membuat aplikasi keperawatan  pada pasien hipertensi

 HIPERTENSI 

Pengertian dari Hipertensi
Hipertensi adalah tekanan darah tinggi yang abnormal dan di ukur paling tidak pada tiga kesempatan yang berbeda. Tekanan darah normal bervariasi sesuai usia, sehingga setiap diagnosis hipertensi harus bersifat spesifik usia. Join National Committee on Prevention, Detection, Evaluation, and Treatment of High Blood Pressure yang ke tujuh telah mempublikasikan revisi panduan nilai tekanan darah sistolik dan diastolic yang optimal dan hipertensif. Pada umumnya, tekanan yang dianggap optimal adalah kurang dari 120 mmHg untuk tekanan sistolik dan 80 mmHg untuk tekanan diastolic, sementara tekanan yang dianggap yang dianggap hipertensif adalah lebih dari 140 mmHg untuk sistolik dan lebih dari  90 mmHg untuk diastolic. Istilah “prahipertensi” adalah tekanan darah antara 120 dan 139 mmHg untuk sistolik dan 80 dan 89 mmHg untuk diastolic.  Untuk individu terutama yang memiliki factor resiko kardiovaskular bermakna, termasuk riwayat yang kuat dalam keluarga untuk infark miokard atau stoke, atau riwayat diabetes pada individu,
   Penyebab  hipertensi
      1. Hipertensi primer
Hipertensi primer didefinisikan sebagai hipertensi yang tidak disebabkan oleh adanya gangguan organ lain seperti ginjal dan jantung. Hipertensi ini dapat disebabkan oleh kondisi lingkungan seperti faktor keturunan, pola hidup yang tidak seimbang, keramaian, stress, dan pekerjaan. Sikap yang dapat menyebabkan hipertensi seperti konsumsi tinggi lemak, garam,  aktivitas yang rendah, kebiasaan merokok,  konsumsi alkohol dan kafein. Sebagian besar hipertensi primer disebabkan oleh faktor stress.

     2. Hipertensi sekunder
Hipertensi yang disebabkan oleh gangguan ginjal, endokrin, dan kekakuan dari aorta. 


Faktor resiko hipertensi meliputi :
  1. Usia ; Insiden hipertensi makin meningkat dengan meningkatnya usia. Ini sering disebabkan oleh perubahan alamiah di dalam tubuh yang mempengaruhi jantung, pembuluh darah dan hormon. Hipertensi pada yang berusia kurang dari 35 tahun akan menaikkan insiden penyakit arteri koroner dan kematian prematur
  2. Jenis kelamin ; Pada umumnya insiden pada pria lebih tinggi daripada wanita, namun pada usia pertengahan dan lebih tua, insiden pada wanita akan meningkat, sehingga pada usia diatas 65 tahun, insiden pada wanita lebih tinggi,pada wanita hamil resiko terkena hipertensi
  3. Obesitas ;Obesitas juga didefinisikan sebagai kelebihan berat badan sebesar 20% atau lebih dari berat badan ideal Akibat dari obesitas, para penderita cenderung menderita penyakit kardiovaskuler,
  4. Riwayat keluarga ; yang menunjukkan adanya tekanan darah yang meninggi merupakan faktor risiko yang paling kuat bagi seseorang untuk mengidap hipertensi dimasa yang akan datanng
  5. Merokok ; Di menyatakan bahwa setiap batang rokok terdapat kurang lebih 4000 unsur kimia, diantaranya tar, nikotin, gas CO, N2, amonia dan asetaldehida serta unsur-unsur karsinogen. Nikotin, penyebab ketagihan merokok akan merangsang jantung, saraf, otak dan bagian tubuh lainnya bekerja tidak normal. Nikotin juga merangsang pelepasan adrenalin sehingga meningkatkan tekanan darah, denyut nadi, dan tekanan kontraksi otot jantung. Selain itu, meningkatkan kebutuhan oksigen jantung dan dapat menyababkan gangguan irama jantung (aritmia) serta berbagai kerusakan lainnya
  6. Olah raga ; lebih banyak dihubungkan dengan pengelolaan hipertensi karena olah raga isotonik dengan teratur akan menurunkan tahanan perifer yang akan menurunkan tekanan daraH
  • Pada sebagian orang, penurunan berat badan mengurangi tekanan darah, kemungkinan dengan mengurangi beban kerja jantung dan volume sekuncup juga berkurang.
  • Olahraga, terutama bila disertai penurunan berat, menurunkan tekanan darah dengan menurunkan kecepatan denyut jantung
  • Teknik relaksasi dapat mengurangi denyut jantung dan TPR dengan cara menghambat respon stress saraf simpatis.
  •  Berhenti merokok penting untuk mengurangi efek jangka panjang hipertensi karena asap rokok diketahui menurunkan aliran darah ke berbagai organ dan dapat meningkatkan kerja jantung.
  • Diuretic bekerja melalui berbagai mekanisme untuk mengurangi curah jantung dengan mendorong ginjal menigkatkan ekskresi garam dan airnya. Sebagai diuretic (tiazid) juga dapat menurunkan TPR.
   Faktor resiko hipertensi meliputi :
   Penatalaksanaan
untuk mengobati hipertensi, dapat dilakukan dengan menurunkan kecepatan denyut jantung, atau TPR. Intervensi farmakologis dan nonfarmakologis dapat membantu individu mengurangi tekanan darahnya.

  Pengertian Keperawatan Menurut Orem
Menurutnya pelayanan manusia yang berpusat kepada kebutuhan manusia untuk mengurus diri bagaimana mengaturnya secara terus-menerus untuk dapat menunjang kesehatan dan kehidupan, sembuh dari penyakit atau kecelakaan dan menanggulangi akibat-akibatnya (Orem, 1971).
   Teori Keperawatan Orem
Pandangan Teori Orem dalam tatanan pelayanan keperawatan ditujukan kepada kebutuhan individu dalam melakukan tindakan keperawatan mandiri serta mengatur dalam kebutuhannya. Dalam konsep praktek keperawatan Orem mengembangkan tiga bentuk teori Self care di antaranya:
Perawatan Diri Sendiri ( Self Care )
Dalam teori self care, Orem mengemukakan bahwa self care  meliputi Self Care itu sendiri, yang merupakan aktivitas dan inisiatif dari individu serta dilaksanakan oleh individu itu sendiri dalam memenuhi serta mempertahankan kehidupan, kesehatan serta kesejahteraan.
  1.    Self Care Agency, merupakan suatu kemampuan individu dalam melakukan perawatan diri sendiri, yang dapat dipengaruhi oleh usia, perkembangan, sosiokultural, kesehatan dan lain-lain.
  2.    Adanya tuntutan atau permintaan dalam perawatan diri sendiri yang merupakan tindakan mandiri yang dilakukan dalam waktu tertentu untuk perawatan diri sendiri dengan menggunakan metode dan alat dalam tindakan yang tepat.
  3.    Kebutuhan Self Care merupakan suatu tindakan yang ditujukan pada penyediaan dan perawatan diri sendiri yang bersifat universal dan berhubungan dengan proses kehidupan manusia serta dalam upaya mempertahankan fungsi tubuh.
            Self Care Defisit
Merupakan bagian penting dalam perawatan secara umum dimana segala perencanaan keperawatan diberikan pada saat perawatan dibutuhkan yang diterapkan pada anak yang belum dewasa, atau kebutuhan yang melebihi kemampuan serta adanya perkiraan penurunan kemampuan dalam perawatan dan tuntutan dalam peningkatan self care baik secara kualitas. Dalam pemenuhan perawatan diri serta membantu dalam proses penyelesaian masalah, Orem memiliki metode untuk proses tersebut diantaranya bertindak atau berbuat untuk orang lain, sebagai pembimbing orang lain,memberi support , meningkatkan pengembangan lingkungan pribadi serta mengajarkan atau mendidik pada orang lain.
Dalam praktek keperawatan Orem melakukan identifikasi kegiatan praktek dengan melibatkan pasien dan keluarga dalam pemecahan masalah (contohnya, masalah yang terjadi pada pasien atau keluarga yaitu masalah hipertensi). Menentukan kapan dan bagaimana pasien memerlukan bantuan secara teratur bagi pasien dan mengkoordinasi serta mengintegrasikan keperawatan dalam kehidupan sehari-hari dan asuhan keperawatan diperlukan ketika klien tidak mampu memenuhi kebutuhan biologis, psikologis, perkembangan dan sosial.
 Sistem Suportif dan Edukatif
Merupakan sistem bantuan yang diberikan pada pasien yang membutuhkan dukungan pendidikan dengan  harapan pasien mampu  memerlukan perawatan secara mandiri. Sistem ini dilakukan agar pasien mampu melakukan tindakan keperawatan setelah dilakukan pembelajaran. Contoh pemberian pendidikan kesehatan pada pasien (keluarga) yang memerlukan informasi tentang pengaturan pola hidup sehat dirumah dan dilingkungan terbebas dari asap rokok,berhenti meroko,pengaturan pola makan yang sehat,seperti kurangi garam.
Tujuan keperawatan pada model Orem’s secara umum adalah :
1. Menurunkan tuntutan self care kepada tingkat dimana klien dapat memenuhinya, ini berarti menghilangkan      self care deficit.
2. Memungkinkan klien meningkatkan kemampuannya untuk memenuhi tuntutan self care.
3 . Memungkinkan orang yang berarti (bermakna) bagi klien untuk memberikan asuhan depenent (dependent care) jika self care tidak memungkinkan, oleh karenanya self care deficit apapun dihilangkan
Teori Orem mengidentifikasi beberapa metode bantuan, yaitu:
(1)   Merumuskan,memberikan dan mengatur bantuan langsung pada klien dan orang-orang  terdekat dalam bantuan keperawatan,
(2)   Membimbing dan mengarahkan,
(3)   Memberi dukungan fisik dan psikologis,
(4)   Memberikan dan mempertahankan lingkungan yang mendukung perkembangan individu,
(5)   Pendidikan,
(6)   Berespon terhadap permintaan, keinginan dan kebutuhan klien akan kontak bantuan keperawatan,
(7)   Kolaburasi, pelimpahan wewenang,
(8)   Melibatkan anggota masyarakat,
(9)   Lingkungan.
Aplikasi Model Keperawatan Orem
Aplikasi Model Keperawatan Orem, dapat dilihat dari contoh kasus HIPERTENSI berdasarkan model keperawatan Orem adalah:
1. Air (educative/supportif). Perawat harus mampu  memberikan informasi
tentang hubungan hipertensi dengan merokok.
2. Water (educative/supportif). Perawat harus mampu meyakinkan adanya
hydration-risk yang cukup dari polydipsia yang memicu hyperglycaemia (kadar gula
yang tinggi dalam darah,Jantung)
3. Food (partial compensatory). Perawat memberikan diet yan cocok
untuk hipertensi , serta mengontrol pola makan.yang sehat
4. Elimination (educative/supporif). Klien membutuhkan monitoring tentang tekanan darah(dilakukan nya monitoring pemeriksaan tekanan darah secara teratur)
5. Activity and Rest (adecative/ suportif). Perawat menginformasikan
pada pasien tentang kegiatan yang cocok untuk pasien hipertensi
6.Solitude and Social Interaction (partial compensatory). Interaksi social
dengan perawat dapat memberikan perubahan interaksi dan tingkah sosial.
7. Hazard Prevention (partial compensatory). Perawat memberikan
pendidikan pada pasien tentang kelebihan dan kekurangan pengobatan yang akan d iambil oleh pasien.
 8 Promote Normality (partial compensatory). Perawat diharapkan dapat
membantu pasien untuk mengembalikan pola hidup pasien, sehingga menjadi
normal kembali
Faktor  keturunan,,lingkungan yang  tidak  sehat ,pola   makan yang  tidak  sehat atau pun pola hidup individu  seseorang  yang  tidak sehat dapat  mennyebabkan penyakit HIPERTENSI.
 Penyakit Hipertensi tidak akan hilang atau pun berkurang dengan dilakukan nya pengobatan th/ dokter saja,tetapi perlu ada nya dibantu dengan  pengobatan yang berasal dari diri sendiri seperti,kemauan ataupun keinginan(niat) dari diri individu sendiri untuk sehat, sembuh ataupun berubah dalam menjalankan pola hidup yang sehat dalam rumah maupun lingkungan,Selain itu juga faktor keluarga atau pun lingkungan harus mendukung si individu untuk sehat. Menjaga diri sendiri(self care dalam teori orem) untuk sehat akan memperkecil terjadinya penyakit Hipertensi,atau pun juga tidak terjadinya proses pengulangan timbulnya  kembali (kambuh) penyakit tersebut.
Teori Orem mengajar kan tentang Self care..,dimana kita sebagai perawat selain membantu lewat pendidikan dan pengarahan juga membantu untuk mengembangkan diri klien melakukan perubahan,mendorong  atau pun mensuport klien supaya bisa berubah kebiasaan hidup tidak sehat atupun supaya klien bisa mandiri dalam menjaga pola kehidupan nya atau pun bisa mengontrol dirinya sendiri agar tidak melakukan lagi kebiasaan buruk yang dapat menyebabkan  terjadinya proses berulang kembali penyakit tersebut (kambuh).
Peran fungsi perawat dalam membentuk Self care kepada klien sangat lah tidak mudah,hal pertama yang dilakukan perawat adalah mengkaji  seajauh mana klien dapat mampu merawat diri nya sendiri dan mengklasifikasikan nya sesuai dengan  kemampuan klien. Lalu setelah itu memberikan pendidikan,pengarahan,perawat pun memberikan contoh atau tindakan simple sehingga penderita mampu menerapkan nya  serta menjalani nya menjadi kebiasan baik pada dri sendiri dan menjadikan hal tersebut bisa di terapkan dalam kehidupan  sehari-hari si penderita karena pada kasus hipertensi merupakan penyakit yang timbul dikarenakan factor kebiasaan buruk pada diri si penderita yang sudah menjadi kebiasaan yang susah di hilangkan,contoh nya ketergantungan merokok,( bisa di beri contoh,dan di ajarkan  kebiasaan merokok bisa di gantikan dengan mengunyah permen karet atau  pun permen biasa free sugar)makan yang   tidak sehat(  memberi contoh makanan 4 sehat 5 sempurna mengurangi garem,,serta memberi contoh  juga dari makanan yang tidak tersebut terbuat dari yang tidak sehat dan efek jangka panjang,serta penyakit yang timbul selain hipertesi (komplikasi)), atau males nya berolah raga(bisa diberi contoh dan pengetahuan bisa  dengan isi kegiatan bertanam,membersihkan rumah,jalan pagidll,),atau pun dari faktor lingkungan sebagai pencetus,misal nya stress(bila stess bisa di atasi dengan hal positif,beribadah,berekreasi bertukar pikiran dengan anggota keluarga dll)
Setelah terbentuk nya Self care ,pada  individu (penderita)di harapkan dapat menerapkan nya dengan baik serta  melakukan dan menjalankan  semua nya pada kehidupan sehari-hari dengan  menjaga kesehatan diri sendiri  mempertahankan kehidupan, kesehatan serta sejahtera diri.

2).Keuntungan dari PPNI bagi Profesi keperawatan
PNI berkomitmen untuk memberikan perlindungan bagi masyarakat dan profesi keperawatan dengan menyusun RUU keperawatan yang saat ini terus diperjuangkan untuk disyahkan menjadi undang-undang. Dalam usianya yang tergolong usia produktif, PPNI telah tumbuh untuk menjadi organisasi yang mandiri. PPNI saat ini berproses pada kematangan organisasi dan mempersiapkan anggotanya dalam berperan nyata pada masyarakat dengan memperkecil kesenjangan dalam pelayanan kesehatan, mempermudah masyarakat dalam mendapatkan akses pelayanan kesehatan, serta mendapatkan kesamaan pelayanan yang berkualitas (closing the gap; increasing acces and equity). dan selanjutnya PPNI bersama anggotanya akan besama mengkawal profesi keperawatan Indonesia pada arah yang benar, sehingga profesi keperawatan dapat mandiri dan bermartabat dan bersaing secara Nasional dan International. 
Salah satu keuntungan yang di dapat dari ppni tersebut adalah pada visi dan misi mereka dalam menjalankan organisasi yaitu....:
Visi:
Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) sebagai wadah nasional yang memiliki kekuatan suara komunitas keperawatan dan peduli terhadap pemberian pelayanan/asuhan keperawatan yang bermutu bagi kepentingan masyarakat. 
Misi: 
Menguatkan manajemen dan kepemimpinan PPNI untuk mencapai organisasi yang berwibawa jejaring yang kuat di tingkat kepengurusan Pusat, Provinsi, Kabupaten/Kota, dan Komisariat. 
Organisasi tersebut harus memiliki manfaat baik secara internal maupun eksternal. Misalnya dengan berhimpun di organisasi tersebut, para anggotanya menjadi terlindungi, terangkat perekonomiannya, terangkat status sosialnya, mendapat penghargaan sosial dsb. 
    organisasi secara eksternal, Contohnya, dengan kehadiran suatu organisasi,banyak pihak dieksternal organisasi tersebut mendapatkan keuntungan. Kehidupan berorganisasi semesti berlangsung simbiosis mutualisme. Setiap interaksi hendaknya mengandung manfaat yang saling menguntungkan, baik dari pihak internal maupun eksternal.
Dalam pengembangan keperawatan, organisasi profesi PPNI berfungsi :
1.    Secara aktif turut dalam merumuskan dan menetapkan standar profesi untuk pendidikan tinggi keperawatan dan untuk pelayanan/asuhan keperawatan, mencakup ukuran keberhasilan pelaksanaan pelayanan /asuhan keperwatan dan kompetensi lulusan pendidikan tinggi keperawatan
2.    Turut mengidentifikasi berbagai jenis ketenagaan keperawatan dengan berbagai jenjang kemampuan yang diperlukan dalam pengembangan keperawatan dimasa depan.
3.    Ikut menyususn kriteria dan mekanisme penapisan serta penerapan teknologi keperawatan maju serta penerapan teknologi keperawatan maju secara tepat guna dan demi kemaslahatan masyarakat secara keseluruhan.
4.    Bertanggung jawab dalam pengendalian dan pemanfaatan lulusan pendidikan tinggi keperawatan khususnya dalam hal legislasi keperawatan professional.
Setelah memahami pengertian-pengertian tersebut diatas tentunya kita sepakat bahwa Organisasi Profesi Keperawatan : PPNI mempunyai tanggung jawab besar terhadap pengembangan profesi, terutama saat ini dalam menghadapi persaingan ketat untuk dapat merebut kesempatan memperoleh “pasar jasa pelayanan keperawatan”.
“PERAN  PPNI BAGI PROFESI KEPERAWATAN”
1. Menganjurkan suatu kegiatan Sosialisasi Profesional
•    Sosialiasasi professional sejak dini dimulai pada saat pendidikan dilanjutkan setelah lulus masuk pada lingkungan kerja
•    Sosialisasi professional adalah : suatu proses dimana peserta didik pendidikan tinggi keperawatan mendapat pengalaman melaksanakan praktek keperawatan professional, menumbuhkan dan membina sikap, tingkah laku dan keterampilan professional yang diperlukan untuk siap melaksanakan praktek keperawatan ilmiah.
2. Mengusulkan  “ Pola  Jenjang  Karir ” tenaga   perawat   sebagai sistem pengembangan karir
Perawat professional adalah : seseorang yang mempunyai alasan-alasan rasional, dapat mengakomodasi realita, menerima dirinya, diminati oleh orang lain, belajar dari pengalaman serta percaya diri. Agar perawat professional ini tetap terus berkembang menigkatkan kinerjanya, diperlukan suatu sistem pengembangan karir yang jelas. Dimana saat ini belum mendapat perhatian yang baik. Akibatnya perawat perawat merasa resah, lelah dan jenuh dalam pekerjaannya, kualitas asuhan keperawatan menurun dan sistem imbalan jasa tidak jelas. Jika sistem pengembangan karir telah diterima maka masalah-masalah tersebut diatas dapat diatasi dan masyarakat akan memperoleh haknya terhadap pelayanan keperawatan berkualitas.
3. Agar  sistem    pengembangan   karir   dapat  terlaksana PPNI bertanggung jawab   terhadap  terlaksananya   Program  Pendidikan Berkelanjutan bagi perawat (PBP/CNE)
Pendidikan Berkelanjutan bagi Perawat/PBP adalah :  proses yang meliputi berbagai pengalaman/pelatihan setelah pendidikan formal dasar keperawatan, yang dapat  meningkatkan kemampuan keprofesian.
Dalam program PBP ini akan ditentukan : kurikulum pelatihan, modul bentuk penghargaan, criteria pelatih dan institusi yang boleh melaksanakan pelatihan. Diharapkan bentuk-bentuk pelatihan dapat dilaksanakan dengan professional memberikan dampak terhadap peningkatan kemampuan perawat dalam memberikan asuhan keperawatan.
4. Menciptakan komunitas professional yaitu komunitas perawat yang ada diinstitusi pelayanan kesehatan dan pendidikan dan melaksanakan pelayanan/asuhan keperawatan professional. Mempunyai sistem nilai dan tanggung jawab sama. Merupakan bagian dari masyarakat keperawatan profesional.
Komunitas keperawatan diperlukan karena :
1.    Adanya pengembangan sistem pemikiran asuhan keperawatan di institusi pelayanan kesehatan
2.    Dalam rangka menetapkan standard asuhan keperawatan
3.    Untuk mengelola ketenagaan keperwatan
4.    Mengelola pelaksanaan praktek keperawatan
5.    Bertanggung jawab terhadap hasil/dampak asuhan keperawatan pada klien dan sistem.
Upaya membangun komunitas professional keperawatan
1.    Membangun dan membina pelayanan/asuhan keperawatan rumah sakit dan masyarakat sebagai bagian integral dari dari pelayanan rumah sakit/masyarakat sehingga diterima sebagai pelayanan professional.
2.    Mengidentifikasi dan membina perawat professional yang diakui dan diberi kewenangan serta tanggung jawab melaksanakan pelayanan/asuhan keperawatan professional
. Untuk menjamin kualitas pelayanan keperawatan yangditerima masyarakat maka  PPNI telah menetapkan sistem legislasi keperawatan diawali dengan adanya Kepmenkes No. 647 Tentang Registrasi dan Praktek Keperawatan.
Legislasi keperawatan adalah : proses pemberlakuan Undang-undang atau perangkat hukum yang sudah disempurnakan yang mempengaruhi pengembangan ilmu dan kiat dalam praktek keperawatan.
Tujuan Legislasi keperawatan meliputi :
1.    Memberikan perlindungan kepada masyarakat terhadap pelayanan keperawatan yang diberikan
2.    Menginformasikan kepada masyarakat tentang pelayanan keperawatan yang diberikan dan tanggung jawab para praktisi profesional
3.    Memelihara kualitas pelayanan keperawatan yang diberikan
4.    Memberi kejelasan batas kewenangan setiap kategori tenaga keperawatan
5.    Menjamin adanya perlindungan hukum bagi perawat
6.    Memotivasi pengembangan profesi
7.    Meningkatkan profesionalisme tenaga keperawatan
Dengan adanya ini maka, pengelolaan sumber daya tenaga keperawatan harus dibenahi secara professional sesuai dengan perkembangan profesi.
.
 3) Sebagai agen pembaharu apa yang saudara lakukan jika melihat kondisi keperawatan saat ini 
Saya sebagai agen pembaharu,Melihat ataupun menemukan banyak sekali masalah Masalah dalam keperawatan saat ini.Contohnya saja  tentang akses pelayanan kesehatan yang belum merata,Pelayanan kesehatan di Indonesia pada saat ini belum lah merata seluruh nya ,dikarenakan Negara Indonesia di hadapkan dengan persoalan kondisi  letak geografis yang bermacam-macam letak nya ,contoh nya kesulitan dalam menjangkau wilayah wilayah yang letak nya masih di daerah pedalaman,juga tidak meratanya sumber-sumber pelayanan kesehatan,pemberi pelayanan kesehatan,(perawat ataupun tega medis lain nya ,tidak tersebar merata kedaerah daerah yang masih belum terjangkau,) yang belum memadai juga belum tertata dengan baik,belum tersedianya perlengkapan alat kesehatan yang memadai (lengkap),atau menggunakan alat kesehatan yang masih di bawah standar atau pun kurang layak pakai,(terutama untuk Rs menengah kebawah,RsUD Rs pemerintah)kurangnya pemerhati kebersihan ataupun kestrelian barang kesehatan maupun ruangan.Di Indonesia belum ada nya tempat khusus untuk bank darah,yang menyediakan berbagai macam jenis golang darah sesuai dengan kebutuhan pasien yang sudah tersedia dan siap pakai,jadi pasien tidak perlu repot,atau, susah menunggu pendonor,Serta ada nya pembendaan pelayanan antara pasien yang mampu dan todak mampu,biasa nya yang mampu bayar di utamakan,tetapi untuk pasien yang kurang mampu di biarkan,malah terkadang tidak di beri tindakan
 Sedangkan untuk tenaga medis di keperawatannya (perawat)  yaitu  kurang ada nya perawat perawat yang terampil cekatan,ada nya senioritas dalam ruangan.bekerja menunggu intruksi dokter,perpatokan dengan intruksi saja,tidak di bekali dengan pengalaman,serta perawat yang kurang ramah..itu adalah contoh dalam melihat kondisi keperawatan saat ini di  Rs. tempat saya bekerja,Saya sebagai agen pembaharu dibidang keperawatan.berharap sekali.dimasa yang akan datang banyak lahir perawat perawat yang professional yang bekwalitas baik dalam pendidikan,praktek lapangan maupun pengalaman.Untuk melahirkkan seorang perawat yang profesional,diperlukan,pendidikan yang bagus/tinggi serta tenaga pendidik yang berkompeten,karena awal terbentuk nya calon-calon perawat yang berkwalitas dimulai dari pendidikan,yang dia terima,,.Diharapkan sebagai agen pembaharu  seorang tenaga kesehatan(perawat) selain dibekali dengan pendidikan,mengenai kesehatan ,keperawatan ,dibekali juga etika,pendidikan prilaku,tata cara sopan santun, yang baik, berfikir mandiri,diajarkan berfikir kritis, selaindi beri pendidikan pengetahuan,yang seluas-luas nya,pelajaran sikap juga perlu untuk membentuk pribadi perawat yang baik,emosi yang labil,sabar,cerdas,  dan juga  adanya pengetahuan praktek lapangan nyata,agar mendapat memahami seluk beluk lingkungan kesehatan sebelum terjun langsung  ke lingkungan istalasi kesehatan ,dalam memeberi mata perkuliahan/pendidikan  selain mahasiwa  aktif  dosen pengajar pun aktif dalam mengisi dan, dalam memeberi mata kuliah,juga praktek lapangan,karena lahirnya seorang perawat yang professional dan berkwalitas ,di tentukan juga dari segi kwalitas pendidikan,Karena untuk mengetahui bagus atau tidak nya sebuah rumah sakit,di tentu kan dari  peran perawat perawat/tenaga kesehatan dalam memberi pelayanan kesehatan kepada pasien,karena 90 % perawat bekerja secara langsung  berhadapan dengan pasien.Setelah segi pendidikan dalam keperwatan diperbaiki,dan terbentuknya/terlahirnya  seorang perawat yang profesional dan berkwalitas,di harapkan juga  pemerintah dapat membuat /membentuk suatu tata cara perundangan dalam melindungi perawat,baik yang bekerja di dalam maupun diluar negeri,agar dalam memberi pelayanan kesehatan bisa maksimal,dan dapat melindungi perawat ,maupun masyarakat yang di rawat(pasien).Agar perawat /tenaga medis keperawatan,keberadaan nya diakui,terlindungi, dan di mata masyarakat perawat/tenaga medis bukan lah sosok yang  menakutkan,tapi sebagai sosok yang selalu penuh kasih,damai,dalam memberi pertolongan dengan tulus,dalam  pelayanan kesehatan
Sebagai agen pembaharu mengharapkan .Ada nya kerja sama yang baik (membentuk tim ) antara pemerintah,hukum dan perguruan-perguruan tinggi kesehatan.Indonesia,serta istalasi-istalasi keperawatan yang berkaitan dengan kesehatan,,untuk memajukan  kesehatan Indonesia dan  memajukan keperawatan Indonesia agar  mampu bersaing dengan Negara asing,serta keberadaan perawat/keperwatan Indonesia di akui di mata dunia,sebagai tenaga keperawatan yang berkwalitas di bidang kesehatan.
  
4) Jika saya sebagai seorang  perawat ,perliku caring yang saya lakukan
Adalah  perduli kepada pasien,perhatian kepada pasien,pasien dianggap seperti keluarga,berbicara sopan, cekatan, trampil, memberi rasa nyaman  aman ,jujur dan memberi dukungan/suport.
Perduli dengan dan perhatian dengan pasien,sebagi seorang perawat kita harus perduli tentang keadaan pasien contohnya menanyakan kabar,keluhan apa yang di rasa , atau pun juga kita bisa menanyakan kepada pasien kenapa bisa sakit , kita harus turut merasakan apa yang di rasa kan pasien, memperhatikan semua kebutuhan pasien , keperluan pasien,pasien kita anggap sebagai keluarga sendiri,kita tidak boleh memperlakukan pasien hanya sebagai objek untuk pengobatan atau penyembuhan saja,melainkan juga tindakan yang diarahkan untuk membimbing, mendukung pasien untuk meningkatkan kondisi kesehatan pasien.Menganggap pasien seperti keluarga sendiri, karena dengan menganggap sebagai keluarga sendiri akan mempermudah proses dalam pengobatan ataupun memberikan tindakan(pasien tidak takut),kita sebagai perawat harus sopan,berbicara sopan baik ke yang sudah lanjut usia,maupun yang masih muda,dengan tutur kata lembut,penuh kasih,tidak keras,tidak boleh membentak,atau pun menyinggung perasaan pasien,contoh nya bila kita ingin ke kamar pasien kita utamakan dengan mengetuk pintu,mengucapkan salam.Cekatan dan terampil,kita sebagai perawat dalam bekerja harus cekatan,terampil,dalam memenuhi kebutuhan pasien,contoh nya jika pasien,panas,selain dengan memberi obat penurun panas saja tapi kita mengompres pasien tersebut,atau pun juga kita harus tau kapan cairan infus habis,,kita tidak boleh membiasakan pasien atupun keluarga pasien untuk memberitahukan hal tersebut,kita sebagai perawat yang mempunyai prilaku caring,haruslah jadi perawat cekatan dalam bekerja,keliling ruangan kita harus mengetaui kebutuhan pasien.memberi rasa aman nyaman kepasien,contohnya,,jika pasien mengeluh sakit perut,kita harus memenuhi rasa aman dan nyaman ke pada pasien,dengan tidak membiarkan pasien tersebut merasakan sakit,memberinya obat penghilang rasa sakit,kompres dengan buli buli panas,jujur sikap ataupun berpliaku jujur terhadap pasien harus lah dimiliki oleh perawat yang berplilaku caring,,jujur di setiap tindakan,serta kita sebagai perawat harus memberi dukungan untuk sembuh,semangat untuk sembuh,demi kebaikan pasien sendiri maupun keluarga nantinya.



 Diposting Oleh :          Suti Farhan (0912000205)
                                      Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Indonesia Maju

0 komentar:

Posting Komentar